SITUBONDO- Master trainer bonsai yang domisili di Bandung, Jawa Barat, Rudi Julianto menyatakan bahwa bonsai tropis bisa menjadi genre dalam dunia perbonsaian internasional. Hal itu diungkapkan di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu (18/8/2021).
"Dalam dunia perbonsaian banyak sekali aliran. Tetapi berbeda dengan genre. Untuk bonsai tropis yang cirinya adalah perantingan atau kelompok daun lebih kecil serta dibuat di alam tropis, bisa saja menjadi genre apabila disukai banyak orang atau ditiru," paparnya.
Dia menjelaskan bahwa tipikal bonsai tropis dipengaruhi oleh iklim tropis yang mengenal dua musim yakni hujan dan kemarau.
Bagaimana dengan tipikal bonsai sub tropis?
Menurut Rudi, kumpulan daun atau tajuknya besar-besar. Hal itu dipengaruhi kondisi iklim dan yang berlaku di belahan bumi yang mengalami empat musim, yakni gugur, panas, semi dan dingin.
"Tentu banyak faktor yang dapat kita pahami, hal apa saja yang membedakan karya sebuah bonsai dari berbagai latar belakang. Misalnya ragam spesies, budaya, sosio kultur dan lain sebagainya," ucap Rudi.
Pertumbuhan bonsai di Indonesia, imbuh Rudi, baru sekitar 50 tahunan meniru dari Jepang.
"Maka perlulah ada pola yang sesuai dengan iklim di Indonesia. Saya menggagasnya beberapa tahun masih belum terasa. Jadi perlu disukai dan ditiru atau diikuti," pungkasnya. (andiy/amj)
| Pewarta | : Irwan Rakhday |
| Editor | : Deni Ahmad |
Komentar & Reaksi