JEMBER - Terkait masih molornya realisasi anggaran gaji perangkat desa melalui ADD, sejumlah perangkat desa ancam akan lakukan apel akbar jika tuntutannya tidak dipenuhi.
Pernyataan itu disampaikan Hariri, salah seorang perangkat Desa/Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember.
Menurutnya, masa penantian gaji selama empat bulan itu sudah cukup sabar. Sehingga perangkat, berencana akan melakukan aksi.
"Jika tidak cepat ditanggapi, kami masih berencana apel bareng di alun-alun. Mayoritas pengurus kecamatan sudah menyatakan kesiapannya," ancam Hariri, lewat sambungan selulernya, Jumat (30/04/2021).
Dirinya juga menjelaskan, bahwa pihak (Persatuan Perangkat Desa Indonesia) PPDI sudah melayangkan surat kepada Pemkab Jember terkait keluhan itu.
Kata Hariri, sampai detik ini sejumlah perangkat sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut turun ke jalan.
"Ya, teman-teman, sudah absen menyatakan kesiapan gruduk kantor bupati," tegasnya.
Sementara, Ketua DPRD Jember, Itqon Sauqi juga mendesak pihak Bupati Jember dan OPD untuk segera mengajukan rencana pencairan.
"Jika semua sudah dapat register dan beres, tolong prioritaskan perangkat desa dan kades," pintanya.
Sebelumnya, Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Jember, Moch Yusuf membenarkan atas tidak cairnya gaji mereka.
Menurutnya, apa yang dialami perangkat desa juga dialami oleh kepala desa dan BPD.
"Betul sekali. Harapannya, dalam minggu ini bisa cair. Selain sudah 4 bulan Ini menghadapi hari raya," sebutnya.
Ditanya tentang rencana aksi di Pemkab Jember, dirinya membenarkan.
"Betul, tapi masih berkoordinasi dengan pengurus. Tahapan untuk kesana, masih dilakukan. Ketemu senin," tulisnya lewat pesan singkat. (Im)
Pewarta | : Windi Sindiana |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi