SIBER JATIM - Keracunan massal akibat minuman keras oplosan yang terjadi di Laos baru-baru ini menyoroti bahaya konsumsi miras ilegal di kalangan wisatawan asing.
Setidaknya enam turis asing, termasuk dua remaja Australia, telah tewas setelah meminum minuman beralkohol yang tercemar metanol.
Tragedi ini terjadi di Vang Vieng, sebuah destinasi wisata populer di Laos yang terkenal di kalangan backpacker dan pecinta petualangan.
Insiden tersebut berawal pada 13 November 2024, saat dua remaja Australia, Bianca Jones dan Holly Bowles, mengonsumsi vodka Laos yang diduga mengandung metanol.
Setelah mengalami keracunan parah, keduanya dibawa ke rumah sakit di Thailand.
Sayangnya, Bianca meninggal dunia akibat pembengkakan otak yang disebabkan oleh kadar metanol tinggi dalam tubuhnya.
Holly, yang sebelumnya dalam kondisi kritis, akhirnya juga meninggal dunia pada 22 November.
Kematian kedua turis muda ini bukanlah kasus pertama. Sebelumnya, seorang perempuan asal Inggris, Simone White, serta seorang turis asal Amerika dan dua turis Denmark juga tercatat tewas akibat keracunan serupa.
Pihak berwenang Laos, yang sangat tertutup mengenai informasi, menyatakan bahwa sejumlah orang telah ditahan dalam kasus ini, meskipun tidak ada pengajuan tuntutan resmi.
Penyebab utama dari tragedi ini adalah adanya campuran metanol dalam minuman keras yang dijual di bar-bar lokal.
Metanol, yang sering kali digunakan sebagai alternatif etanol yang lebih murah, dapat menyebabkan keracunan berat dan bahkan kematian jika dikonsumsi.
Peringatan kesehatan telah dikeluarkan oleh berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Australia, untuk menghindari konsumsi minuman keras di Laos yang tidak terjamin keamanannya.
Vang Vieng, yang dikenal dengan kehidupan malamnya yang semarak, menjadi tempat yang rawan bagi para turis yang ingin berpesta.
Namun, insiden ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan kesadaran akan risiko yang ada saat mengonsumsi minuman keras di negara-negara dengan regulasi yang kurang ketat.
Pihak berwenang Laos kini menghadapi tekanan untuk melakukan tindakan lebih lanjut guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Pewarta | : Imam |
Editor | : Imam Haironi |
Komentar & Reaksi